Gaza Kembali Membara: 30 Warga Tewas dalam Serangan Israel Terbaru
Berita Dunia - Serangan udara intensif yang kembali dilancarkan oleh militer Israel di Jalur Gaza menyebabkan sedikitnya 30 warga Palestina tewas dalam kurun waktu 24 jam terakhir, termasuk perempuan dan anak-anak. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, memicu kekhawatiran dunia internasional terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk
Target Serangan: Wilayah Padat Penduduk
Menurut laporan dari otoritas kesehatan Gaza, serangan terbaru menargetkan beberapa wilayah padat penduduk di Khan Younis, Rafah, dan Jalur tengah Gaza. Rumah-rumah, pasar, dan bahkan area pengungsian menjadi sasaran, menyebabkan puluhan korban jiwa dan luka-luka.
“Kami tidak punya tempat aman lagi. Kami tidur dengan suara ledakan dan bangun dengan tangisan,” kata seorang warga Gaza, Salim Abu Musa, yang kehilangan dua anggota keluarganya dalam serangan malam tadi.
Tim penyelamat terus berusaha mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan, sementara rumah sakit utama di Gaza melaporkan kelebihan kapasitas dan kekurangan pasokan medis.
Israel Klaim Menargetkan Infrastruktur Hamas
Militer Israel dalam pernyataan resminya menyebut bahwa serangan dilakukan sebagai respons atas serangan roket dari kelompok militan Hamas yang terjadi awal pekan ini. Mereka mengklaim telah menghantam “pos komando strategis dan terowongan bawah tanah” yang digunakan oleh kelompok bersenjata.
“Kami akan terus melakukan operasi militer selama ancaman dari Gaza masih ada. Target kami adalah infrastruktur militan, bukan warga sipil,” ujar juru bicara militer Israel, Letkol Daniel Regev.
Namun, laporan dari organisasi HAM lokal dan internasional menunjukkan bahwa serangan tersebut berdampak besar terhadap warga sipil yang tidak memiliki akses evakuasi, air bersih, atau tempat berlindung.
Kondisi Kemanusiaan Makin Genting
Sejak konflik kembali memanas awal tahun ini, lebih dari 12.000 warga Palestina dilaporkan tewas, dan lebih dari setengah juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Fasilitas medis, sekolah, dan pusat logistik PBB tak luput dari serangan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Gaza berada di “ambang kehancuran total”.
“Kami hanya memiliki cukup bahan bakar untuk beberapa hari ke depan. Jika tidak ada bantuan segera, banyak rumah sakit akan berhenti beroperasi,” kata Direktur WHO wilayah Timur Tengah, Dr. Hanan Al-Kiswani.
Tidak ada komentar: