Gempuran Israel ke Gaza Tak Reda, Korban Sipil Terus Bertambah

 


Berita Dunia - Setelah mencatat gencatan senjata rapuh dengan Iran, militer Israel kembali melancarkan ofensif udara dan tembakan darat ke berbagai titik di Jalur Gaza. Dalam 24 jam terakhir, laporan dari otoritas medis Gaza menyebut sedikitnya 14 warga Palestina tewas saat menunggu bantuan kemanusiaan. Tragedi baru ini semakin menambah angka korban sipil yang terus menanjak sejak konflik bergolak Oktober 2023.


1. Kronologi Serangan Terbaru

Pada Selasa malam (24 Juni), penembakan dan serangan udara diarahkan ke kawasan Netzarim dan Rafah, lokasi distribusi bantuan pangan. Sekurang-kurangnya 14 orang tewas saat antre bantuan


2. Target: Para Pencari Bantuan

Para saksi dan tenaga medis melaporkan serangan terjadi saat warga berkumpul di titik distribusi bantuan yang diorganisir oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Menurut Al Jazeera, insiden ini menjadi bagian dari "gelombang pembantaian harian di lokasi bantuan pangan"


3. Konteks Gencatan Senjata Israel–Iran

Serangan ini terjadi setelah perjanjian gencatan senjata berdurasi 12 hari dengan Iran, dimediasi oleh AS Meski regional fokus tertuju ke Iran, pemerintah dan militer Israel tetap melanjutkan operasi melawan Hamas di Gaza. Tekanan politik internal semakin kuat setelah tewasnya 7 tentara Israel di Khan Younis akibat peledakan terhadap kendaraan militer


4. Dampak terhadap Korban dan kemanusiaan


1.Angka kematian kumulatif di Gaza kini melampaui 56.000, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak 


2.Insiden penembakan di titik bantuan mencatat lebih dari 500 kematian dalam dua minggu terakhir, menurut The Guardian 


3.Saksi melukiskan adegan tragis: tubuh terbawa ambulans dan luka parah yang membanjiri rumah sakit, misalnya di al‑Awda dan Khan Younis


5. Pembelaan Militer Israel dan Kritik Internasional

Pihak militer Israel mengklaim menembak sebagai respons terhadap warga yang mendekati pasukan tanpa peringatan, mengancam keamanan tentara . Namun PBB dan organisasi kemanusiaan mengecamnya sebagai “kematian tak berbasis hukum”, menyebut mekanisme baru GHF sebagai "masalah sistemik" .

WA: +62 82161535833
Telegram: Vivo7bet
IG : Vivo7betOfc

Tidak ada komentar: