'Orang Suka Nge-gym Otaknya Kosong', Adu Pendidikan Deddy Corbuzier vs Timothy Ronald
Berita Dunia - Dedy Corbuzier merasa tersindir dengan video Timothy Ronald yang menyebut orang yang suka nge-gym adalah individu goblok yang tak punya otak.
Melalui akun Instagram pribadinya, Deddy mengunggah video pernyataan Timothy Ronald itu.
"Orang yang suka ngegym yang sampai jadi banget badannya itu nggak mungkin sepintar itu karena itu aktifitas paling goblok yang pernah gue ketemuin,"ucapnya.
Timothy juga menegaskan jika orang pintar tidak mungkin suka nge-gym.
"Orang pintar tuh nggak suka pasti, lu kayak ngebentuk otot doang, itu tuh otaknya kosong,"tambahnya.
Namun cowok yang diduga pacaran dengan Agatha Chelsea berbicara bukan tanpa data.
Dia punya teman sebagai trainer gym yang punya kesulitas jika kliennya orang pintar.
"Di( temannya ) tuh paling kesulitan punya klien yang orang pintar karena bosen mereka, karena sulit banget untuk orang pintar itu nge-gym,"Ujarnya.
Gara gara itu, Deddy sampai menyatakan diri jika dirinya goblok. ia juga menyebut beberapa sosok yang di kenal suka nge-gym.
"Saya Goblok.. @ade_rai Goblok... bahkan panglima TNI kita kemaren @jendraltniandikaperkasa Goblok ya bro.. Mantaaaaaaaaap,"tulisnya pada Rabu, 30 Juli 2025.
Kalimat yang sering diasosiasikan dengannya ini menjadi mantra bagi generasi yang percaya bahwa bukti karya nyata jauh lebih bernilai dari pada selembar kertas.
Kemampuannya membangun bisnis edukasi bernilai miliaran dari nol adalah bukti nyata dari kecerdasan praktis dan entrepreneurialnya.
Dalam riwayat pendidikannya, dia sempat sekolah SMAK Panabur Jakarta.
Setelah itu, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita Harapan ( UPH ), meskipun tidak ada informasi yang jelas apakah sampai selesai atau tidak.
Jadi, Siapa yang lebih pintar ? Jawabannya terletak pada konteksnya.
Deddy Corbuzier memiliki kecerdasan analitis dan strategis yang luar biasa, dibangun di atas fondasi akademis yang kuat dan di perkaya oleh pengalaman panjang.
Kecerdasannya bersifat mendalam, terstruktur, dan andal dalam membangun sebuah institusi media yang berkelanjutan.
Disisi lain, Timothy Ronald menunjukkan kecerdasan adaptif dan finansial yang fenomenal. Ia mampu belajar dengan cepat, mengambil resiko yang terukur, dan mengeksekusi ide dengan kecepatan kilat.
Kecerdasannya bersifat lincah, relevan dengan tuntutan pasar saat ini, dan sangat efektif untuk pertumbuhan eksponensial dalam waktu singkat.
membandingkan keduanya seperti mempertanyakan mana yang lebih hebat, seorang jendral perang yang ahli staregi atau seorang pasukan khusus yang jago di medan pertempuran.
Tidak ada komentar: