Israel Tegaskan Kendali Penuh atas Gaza, Krisis Kemanusiaan Memburuk

 


Berita Dunia -  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa seluruh Jalur Gaza akan berada di bawah kendali militer Israel setelah operasi militer saat ini berakhir. Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya tekanan internasional dan krisis kemanusiaan yang semakin parah di wilayah tersebut.


Krisis Kemanusiaan yang Mengkhawatirkan


Serangan udara Israel yang intensif telah menyebabkan setidaknya 82 korban jiwa, termasuk perempuan dan bayi yang baru lahir. Meskipun Israel mengklaim telah mencabut blokade selama 11 minggu, PBB melaporkan bahwa bantuan kemanusiaan masih terhambat akibat situasi keamanan dan kendala logistik. Organisasi Dokter Lintas Batas mengkritik minimnya bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza sebagai upaya menyesatkan untuk terlihat patuh, sementara kelaparan terus mengancam.

"Dalam fase gugur Anda harus memiliki rencana main yang jelas. Pertandingan-pertandingan besar ditentukan dari momen-momen tertentu. Anda harus membatasi momen-momen lawan. Anda harus mengganti pendekatan. Para pemain tahu itu," kata Postecoglou dilansir dari Skysports. 


Ucapan Postecoglou tak sekadar kata-kata. Dalam babak knock out Liga Europa musim ini, Tottenham jauh dari gaya main tim-tim di bawah arahan pelatih Australia keturunan Yunani tersebut.


Postecoglou dikenal sebagai pelatih yang suka memainkan possesion football, namun permainan Son Heung Min dan kawan-kawan di kejuaraan antarklub Eropa berbeda.


Tak ada penguasaan bola yang mencolok saat Tottenham mengalahkan AZ Alkmaar, Eintracht Frankfurt, dan Bodo/Glimt pada fase gugur sebelumnya.


Bahkan pada saat bermain melawan MU, Tottenham memiliki penguasaan bola mencapai 27 persen saja. Anak asuh Postecoglou juga cuma bisa melepaskan tiga tembakan, walau hanya satu gol sudah cukup menghadirkan kegembiraan bagi klub yang sudah lama puasa gelar.


WA: +62 82161535833
Telegram: Vivo7bet
IG : Vivo7betOfc

Tidak ada komentar: