Soal Patrick Kluivert, Erick Thohir Minta Dua Hari untuk Angkat Bicara
Berita Dunia - Kabar pemecatan Patrick Kluivert sebagai pelatih Tim nasional Indonesia telah resmi diumumkan PSSI pada Kamis (16/10/2025). Namun, ketika ditanyai langsung soal alasan dan latar belakang pemecatan tersebut, Erick Thohir, yang saat itu menjalankan tugas sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Umum PSSI, memilih untuk enggan berkomentar. Ia meminta waktu dua hari untuk memberikan penjelasan yang lebih matang.
Permintaan Waktu Dua Hari
Saat menghadiri sesi konferensi pers terkait kesiapan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025 di kantor Kemenpora, Erick Thohir diminta oleh awak media untuk menjawab pertanyaan soal pemecatan Kluivert. Dengan diplomatis, ia menjawab:
“Saya tidak mau jawab, nanti itu. Ini Menpora. Untuk sepak bola kasih saya waktu dua hari, jangan di sini tempatnya.”
“Kasih saya waktu dua hari.”
Ia juga menambahkan bahwa “statement-nya sudah ada di publik” — merujuk pada pernyataan resmi PSSI tentang berakhirnya kerja sama secara mutual termination.
Irit Bicara & Sifat Tanggapannya
Media-media olahraga melaporkan bahwa Erick Thohir tampak irit bicara terkait pemecatan Kluivert. Dalam pemberitaan Bola.net, disebut bahwa Thohir “enggan diwawancarai soal pemberhentian Kluivert” dan memilih menunda penjelasan publik.
Beliau juga menyebut bahwa ia meminta “kasih saya waktu dua hari” ketika ditanya perihal pemecatan sebagai Ketua Umum PSSI.
Meskipun demikian, Erick tidak secara eksplisit membantah atau membenarkan apapun saat itu. Dia menyebut bahwa pembahasan soal sepakbola tidak tepat dilakukan di acara itu, karena agenda utamanya adalah tugas kementerian.
Konteks Pemecatan Kluivert
PSSI mengumumkan bahwa kerjasama antara pihaknya dan Kluivert serta tim kepelatihannya diputus lebih awal melalui mekanisme mutual termination. Keputusan ini dilakukan setelah kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Kegagalan itu sendiri terjadi setelah kekalahan Indonesia dari Arab Saudi 2-3 dan dari Irak 0-1 di babak keempat kualifikasi. Hasil tersebut menutup peluang Indonesia ke putaran final World Cup dan menjadi pemicu utama evaluasi terhadap performa timnas.
Pemberhentian tersebut juga melibatkan tim kepelatihan Kluivert, termasuk asisten-asisten seperti Alex Pastoor, Danny Landzaat, dan lainnya.
Tantangan Komunikasi & Ekspektasi Publik
Permintaan Erick Thohir untuk memberi waktu dua hari memicu reaksi dari pengamat dan penggemar sepakbola. Beberapa pihak menganggap keputusan pemecatan harus segera dijelaskan agar publik tidak terus berspekulasi, sedangkan Thohir dianggap berusaha menjaga agar pernyataan yang disampaikan tidak setengah-setengah atau prematur.
Pemecatan Patrick Kluivert menjadi keputusan besar dalam sepakbola Indonesia, terlebih di tengah harapan tinggi publik terhadap proyek “era baru” di bawah pelatih asal Belanda tersebut. Erick Thohir, sebagai pemimpin organisasi sepakbola nasional sekaligus pejabat pemerintah, berada di kursi panas ketika harus menjawab semua keraguan publik.
Ini juga yang tergambar dalam teaser, sebut saja adegan memandikan, membujuk minum obat, hinggal menggantikan popok penghuni panti jompo.
Aktor senior Jarwo Kwat yang memerankan salah satu penghuni panti jompo jelas menebalkan bumbu komedi di film dengan judul agak laen: Menyala Pantiku! itu.
Tidak ada komentar: