Respons Keluarga Ammar Zoni Usai Pemindahan ke Nusakambangan: “Kami Tidak Diberi Tahu”
Berita Dunia - Pemindahan aktor Ammar Zoni dari Lapas Cipinang ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, memicu reaksi keras dari pihak keluarga dan kerabat. Mereka menyatakan terkejut, kecewa atas prosedur yang dinilai kurang transparan, dan khawatir terhadap kondisi Ammar setelah pemindahan.
Kejutan dan Kurangnya Komunikasi
Saudaranya, Aditya Zoni, mengaku sangat terkejut mengetahui berita pemindahan lewat media, bukan melalui pemberitahuan resmi dari lembaga pemasyarakatan. Dia menyebut proses pemindahan tampak tergesa-gesa dan tidak sesuai standar komunikasi terhadap keluarga.
Aditya menyayangkan bahwa pihak lapas mengklaim sudah mengirim surat ke keluarga, namun ia sendiri tidak menerima surat tersebut. Ia sempat mendatangi Lapas Cipinang untuk mengkonfirmasi, namun jawaban yang ia terima kurang memuaskan.
Ia juga menggambarkan suasana hati ketika melihat video proses pemindahan: Ammar dan narapidana lain tampak diborgol dan kepalanya ditutup kain hitam dalam transportasi ke Nusakambangan. “Saya kaget banget… kayak film kartel,” ujar Aditya.
Kondisi Sel Isolasi & Komunikasi Terbatas
Menurut Detik, Ammar kini ditempatkan di sel isolasi (one man one cell) dengan pengamanan super ketat di Nusakambangan, sehingga keluarga tidak bisa bertatap muka langsung. Komunikasi pun dibatasi melalui video call.
Seorang guru spiritual Ammar, Ustaz Derry Sulaiman, ikut buka suara. Ia mengungkap bahwa Ammar menulis surat kepada dirinya sebelum pemindahan, isi surat menyatakan bahwa dirinya tidak seperti tuduhan yang beredar — bukan pengedar atau bandar.
Dalam surat tersebut, Ammar menyatakan dirinya adalah figur publik yang sedang menjalani proses pembinaan dan berharap agar publik tidak menghakimi secara premature.
Ustaz Derry secara terbuka meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris untuk ikut membantu agar pemindahan ini bisa dipertimbangkan ulang atau dipastikan perlakuannya manusiawi mengingat belum ada putusan final.
Kerabat & Pengacara Ikut Protes
Kerabat dan pengacara juga ikut menyampaikan kekecewaan. Mereka menyebut pemindahan ke Nusakambangan sebagai pemindahan yang sangat berat dan dianggap sebagai “ekstra punishment” sebelum vonis akhir.
Dalam pernyataan di media sosial, keluarga dan pengacara menyebut bahwa mereka akan memperjuangkan agar Ammar bisa dipindahkan kembali ke Lapas yang lebih dekat dengan keluarga, agar kunjungan dan pendampingan hukum bisa berlangsung lebih wajar.
Isu Surat & Prosedur
Sebelum pemindahan, dilaporkan Ammar menulis surat sepanjang 3 halaman untuk keluarga dan kerabat yang menyatakan ketidaksetujuannya atas tuduhan pengedar, menyampaikan bahwa ia bukan bandar dan berharap agar diperlakukan adil
Surat itu kemudian dipublikasikan dalam media hiburan. Namun pihak lembaga pemasyarakatan maupun instansi terkait belum memberikan klarifikasi publik lengkap terkait isi atau keaslian surat tersebut.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Keluarga berharap pemindahan ini tidak memperburuk kondisi fisik maupun mental Ammar. Mereka juga meminta agar hak-haknya sebagai narapidana tetap dijaga — seperti akses pendamping hukum, perawatan medis, dan hak berkomunikasi dengan keluarga.
Mereka mendesak agar prosedur pemindahan narapidana, terutama figur publik yang masih belum divonis tetap, dijalankan transparan dan manusiawi.
Tidak ada komentar: