Respons Indah Permatasari Setelah Sang Ibu Sindir Arie Kriting: “Tolong Jangan Dihujat”
Berita Dunia - Konflik keluarga yang melibatkan publik kembali mencuat setelah Nursyah, ibu dari artis Indah Permatasari, menyindir keras menantunya, komika Arie Kriting, melalui unggahan TikTok. Menanggapi hal ini, Indah memberikan reaksi yang terukur dan berusaha meredam memanasnya komentar publik.
Sindiran Sang Ibu kepada Arie Kriting
Dalam unggahan TikTok, Nursyah menyindir kondisi Arie Kriting dengan global bahwa sang menantu memakai mobil bekas dan masih mencicil rumah. Dalam kata-katanya:
“Mobil, mobil bekas. Rumah masih cicil. Mau iri? Mau iri? Uh nggak level!”
Tak hanya soal ekonomi, Nursyah juga menyinggung bahwa Arie sering menggunakan nama ibunya dalam materi stand up comedy, menyebut tindakan tersebut sebagai cara “menusuk dari belakang.”
Sindiran tersebut memicu gelombang reaksi netizen, ada yang mengecam pernyataan sang ibu, ada pula yang mempertanyakan sikap publik atas urusan keluarga.
Respons Indah Permatasari: Minta Maaf & Tahan Hujatan
Menanggapi sindiran ibunya, Indah memilih untuk meredam situasi dengan meminta maaf kepada publik atas kemarahan ibunda. Dalam komentar pada unggahannya, ia menulis:
“Teman-teman mohon maaf ya kalau ibu saya marah-marah.”
Selanjutnya, ia mengimbau agar warganet tidak menghujat ibunda, melainkan memilih menyebar hal-hal positif. “Tolong jangan dihujat. Kita tebarkan hal-hal baik aja yaa. Sabar.”
Dengan reaksi tersebut, Indah tampak mencoba mengambil posisi penengah—mempertahankan hubungan keluarga sambil menjaga citra publiknya.
Antara Publik & Urusan Keluarga
Keadaan ini menggambarkan betapa rentannya kehidupan selebriti terhadap sorotan publik—apa pun yang terjadi di rumah tangga bisa jadi konsumsi massa. Namun, reaksi Indah menunjukkan bahwa dalam situasi sulit, penyikapan bijak bisa meredakan konflik dan mencegah eskalasi.
Meminta maaf atas kemarahan sang ibu, sekaligus memohon agar warganet tidak menghujat, adalah strategi mitigasi reputasi yang sering digunakan publik figur. Strategi ini mencerminkan kesadaran bahwa konflik internal pun bisa mempunyai dampak besar di ranah publik.
Tidak ada komentar: