34 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza dalam Sehari
Berita Dunia - Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah serangan udara yang dilakukan militer Israel pada Minggu (tanggal sesuai laporan), menewaskan sedikitnya 34 orang hanya dalam kurun waktu 24 jam. Serangan ini dilaporkan menghantam kawasan padat penduduk, menambah panjang daftar korban sipil di wilayah tersebut.
Korban Termasuk Perempuan dan Anak-anak
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, dari 34 korban jiwa, setidaknya 12 di antaranya adalah anak-anak dan 9 perempuan. Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Serangan dilaporkan mengenai beberapa titik strategis, termasuk rumah warga, pasar, dan fasilitas umum. Tim penyelamat masih bekerja keras mencari korban di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan.
Alasan Serangan dan Respons Israel
Militer Israel menyatakan bahwa serangan udara tersebut ditujukan untuk menghancurkan posisi kelompok militan yang mereka klaim sedang mempersiapkan serangan roket ke wilayah Israel. Namun, pihak Palestina membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa korban sebagian besar adalah warga sipil yang tidak terlibat konflik bersenjata.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, “Kami akan terus melakukan operasi untuk melindungi keamanan warga Israel.” Pernyataan ini memicu perdebatan luas, terutama terkait penggunaan kekuatan militer di wilayah dengan populasi padat.
Kecaman dari Dunia Internasional
Serangan mematikan ini memicu gelombang kecaman dari berbagai negara dan organisasi internasional. PBB menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya korban sipil dan menyerukan gencatan senjata segera.
Uni Eropa, melalui pernyataan resminya, meminta Israel dan pihak-pihak terkait untuk menahan diri serta kembali ke meja perundingan demi menghindari eskalasi konflik yang lebih luas.
Krisis Kemanusiaan Memburuk
Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. Blokade yang sudah berlangsung lama membuat pasokan medis, makanan, dan air bersih semakin terbatas. Rumah sakit di Gaza kini kewalahan menangani gelombang korban akibat serangan terbaru ini.
Lembaga kemanusiaan internasional memperingatkan bahwa jika kekerasan tidak segera dihentikan, jumlah korban dan kerusakan infrastruktur akan terus bertambah, memperburuk penderitaan warga sipil.
Tragedi yang menewaskan 34 orang di Gaza dalam sehari ini kembali menyoroti betapa rapuhnya situasi di wilayah tersebut. Dengan korban yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serangan ini memicu kemarahan global dan menyerukan aksi nyata untuk menghentikan kekerasan.
Tidak ada komentar: