Rachel Vennya diusir dari villa mewah di Bali karena mie instan

 




Berita Dunia -  Selebgram Rachel Vennya mengungkap pengalaman buruknya saat menginap di private villa di Bali. Pengalaman tersebut dibagikan melalui Instagram story @rachelvennya dan viral di media sosial .




Dalam video unggahannya, Rachel Vennya mengatakan jika ingin menggunakan dapur di vila  harus membayar terlebih dahulu, Peralatan memasak di dapur vila  juga terkunci.




Rachel Vennya mengatakan, aturan awalnya tidak dijelaskan  saat memesan vila tersebut.

Pemilik vila bahkan keberatan jika dia membawakan mie instan.




Rachel Vennya pun membagikan tangkapan layar pesan  pemilik vila.


We don't deal with people that bring everything themselves and want a cheap bali holiday. We get luxury clients that want an experience. (Kami tidak berurusan dengan orang-orang yang membawa semuanya sendiri dan menginginkan liburan murah di Bali. Kami mendapatkan klien mewah yang menginginkan pengalaman)," kata sang pemilik vila dalam unggahannya .


Oleh karena itu, Rachel Vennya dan teman-temannya merasa dikucilkan dan memilih hengkang dari Vila


Kronologi


Kronologi Rachel Vennya mengungkap dalam videonya  kronologi kejadian tak menyenangkan tersebut.

 Mantan istri Niko Al Hakim alias Okin ini sudah mencari villa sejak Desember 2023 untuk Djakarta Warehouse Project (DWP) di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Dia sedang mencari villa di kawasan Uluwatu, Kuta Selatan, Badung.


Tapi udah pada sold out dan aku cari yang kamarnya banyak karena waktu itu rencananya mau pergi ramean. Akhirnya saya menemukan villa ini bernama MMM Boutique Hotel & Villa. Itu (villa) memiliki 9 kamar. Karena hanya ada itu yang available jadi aku booking," katanya.


"Ternyata aku nggak bisa datang ke DWP hari pertama dan kedua karena anak aku lagi perform. Jadi aku mengajukan refund tapi nggak boleh kata hotelnya," imbuh Rachel.


Rachel mengatakan harga sewa villa per malam adalah Rp 25 juta dan dia memesan  3 malam. Ketika pihak vila menolak refund,  Rachel Vennya akhirnya meminta penjadwalan ulang atau reschedule masa tinggalnya di sana.


Itupun, kata Rachel, ia masih dikenakan tagihan biaya reschedule Rp 15 juta. Tibalah hari saat Rachel dan teman-temannya menginap di vila tersebut.


Ia menceritakan awalnya semua berjalan baik-baik saja. Rachel dan teman-temannya juga sempat ditawarkan makan pagi oleh staf. Namun karena dia memesan vila privat, ia berkeinginan masak sendiri.


Aku beli mi instan, aku bawa sereal, cemilan. Aku belanja lah di supermarket. Beli minuman juga. Kita beli dari luar. Terus tiba-tiba kita diminta corkage fee (biaya yang dikenakan apabila membawa minuman dari luar). Per botol di sini dikenakan Rp 400 ribu," jelas Rachel Vennya.


Rachel juga dilarang masuk ke area bar dan kitchen di vila tersebut. Jika ingin memakai peralatan itu, tamu ternyata harus membayar lagi.


Setelah protes pelayanan vila, Rachel juga dimasukkan ke grup salah satu layanan perpesanan bersama pegawai hingga pemilik vila. Pemilik vila itu menawari refund hanya 50 persen setelah berdebat dengan Rachel.


Aku sebenernya nggak terima. Ini bener-bener the worst villa I ever been in Bali (vila terburuk yang pernah saya kunjungi di Bali)," keluh Rachel.


Dalam unggahan terakhir di Instagram storynya, Rachel Vennya mengatakan uang pemesanan vila sudah dikembalikan 100 persen setelah videonya viral di media sosial. Pemilik vila tersebut juga meminta maaf kepadanya.



Pihak pengelola vila belum memberikan penjelasan apa pun terkait keluhan Rachel Vennya.







Tidak ada komentar: